Cerita Horror: Pindah Rumah, Kuburan Misterius di Bawah Kamar

Setelah kepindahan keluarga Rinto ke rumah baru mereka. banyak terjadi hal hal ganjil yang mulai meneror, di mulai dengan Vani si anak bungsu yang sering menghilang di kala senja.

#bacahorror #bacahoror

“Bagaimana pak, apakah sudah siap semuanya?” Tanya Rinto pada seorang bapak2 yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam.

“Sudah pak, keseluruhan rumah sudah di renovasi. Tinggal bagian belakang, pintunya masih perlu perbaikan.”

“Kalau masalah pintu, Bapak tidak usah khawatir. Karena kalau ada waktu senggang saya akan mencoba memperbaikinya sendiri. Tapi mesin air sumur sudah bagus dan siap di gunakan kan pak…

Cerita Horror: Berawal dari Rambut yang Kutemukan di Kamar

Pernah gak sih kalian melihat atau menemukan sehelai rambut panjang di dalam kamar yg kalau diperhatikan tidak ada kemiripannya sama sekali dengan rambut yg ada di kepala sendiri?

gimana kalau membahas hal ini, kebetulan saya ada satu cerita perihal tentang rambut asing ini.

rambut adalah bagian tubuh yg menurut saya sangat penting selayaknya seperti bagian tubuh yg lain, meski pun rambut tersebut sudah terpisah dari bagian tubuh kita yg lain.

karena, mahkota kepala kita ini bisa dijadikan media untuk menyakiti mau pun medium perantara ilmu sihir…

Cerita Horror: Jeritan Malam Epilog 2 – Tamat

terlihat mas dikin tertunduk dengan wajah sedih, mencoba menjelaskan diantara suara paraunya, rasa sedih yang dirasakannya membuat suaranya nyaris tidak terdengar.

“pak indra dan pak minto sudah enggak ada lagi pak.. mereka sudah meninggal ditempat kejadian.. tadi pak reza terjatuh.. ketika menerima kabar ini, hingga akhirnya enggak sadarkan diri..” terang mas dikin sambil berurai air mata.

“jadi semua ini benar mas?” tanya gw yang kini tak kuasa lagi menahan air mata yang mengalir, terlihat mas dikin tidak menjawab, hanya anggukan kepalanya saja yang menyatakan bahwa semua kejadian ini memang benar terjadi dan bukanlah sebuah mimpi buruk, berat rasanya menerima kenyataan ketika sahabat sahabat yang dengan setia selalu menemani baik itu disaat suka maupun duka, kini menghilang selamanya dari kehidupan gw…

Cerita Horror: Jeritan Malam Epilog 1

2 minggu setelah semua kejadian pembuktian itu, gangguan demi gangguan masih saja terjadi, fenomena yang terjadi sepertinya tidak bisa lagi membedakan mana siang ataupun malam, kejadian kejadian aneh silih berganti kami alami, mungkin seharusnya kami mempunyai keberanian untuk menghadapi semua fenomena aneh tersebut, sudah cukup rasanya kejadian kejadian aneh yang menempa kami selama perjalanan menembus gelapnya hutan b*t*r* menjadi bekal bagi kami untuk menanamkan sebuah rasa keberanian dan mempunyai sebuah gambaran tentang sosok sosok ghoib yang wujudnya mungkin tidak akan jauh berbeda antara mahluk ghoib yang selalu menunjukan eksistensinya di mess dengan apa yang kami temui selama perjalanan pembuktian, akan tetapi kenyataan yang terjadi.. sepertinya kepercayaan diri kami, yang akan dengan mudah menghadapi semua fenomena fenomena aneh itu hanyalah sebuah kekeliruan, hari hari kami masih saja diliputi oleh rasa ketakutan yang mencekam…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 28

“lantas bagaimana mbah bisa yakin dengan hesti yang kami temui adalah hesti yang mbah maksud?” tanya gw dengan sedikit rasa khawatir mbah ini salah menerka hesti yang kami maksud.

“dari semua yang kamu jelaskan tadi hingga saat kamu melihatnya menuju ke salah satu tempat perjanjian dengan setan, saya sudah bisa memastikan bahwa itu hesti yang di maksud, saya sudah terlalu tua untuk dibodohi dengan parasnya yang mungkin masih muda”

“bagaimana mungkin bisa masih muda mbah?” kini minto ikut bingung dengan penjelasan mbah warsono…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 27

Entah mengapa langkah kaki gw terasa ringan untuk melangkah, lebatnya hutan dengan pohon pohon besar dan rimbunan semak belukar seakan tidak menjadi penghalang bagi gw untuk menapaki jalan mencari keberadaan mbah warsono.

“lu pernah kesini za? kok sepertinya lu tau jalannya sih.. padahal ini bukan jalan setapak.. dimana mana sama, hanya pohon besar.. semak belukar dan..”

“dan apa pak?” tanya mas dikin begitu minto menghentikan ucapannya…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 26

“kenapa za.. lupa cara wudhu..?” ucap minto sedikit meledek melihat gw hanya terdiam tidak melakukan apa apa, setelah lama berpikir akhirnya gw putuskan untuk melanjutkannya, dan seperti yang telah gw duga untuk kali kedua, basuhan air yang seharusnya menyejukan kini laksana tumpahan air keras yang membakar wajah ini.

“sialll.. apa apaan ini..!” maki gw seraya menutupi wajah dengan kedua telapak tangan.

“zaaa.. lu kenapa?” tanya minto dengan kebingungan…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 25

Pikiran gw menerawang jauh seiring langkah kaki ini, akan kemanakah orang tua ini akan membawa langkah kaki ini.. tatapan gw mencoba mencari tau jawaban dari semua pertanyaan ini, tapi tatapan mata minto terlihat terlalu dingin untuk memberikan jawabannya, hingga akhirnya langkah kaki gw terhenti pada salah satu pintu kamar yang masih tertutup rapat, untuk sekali lagi mata pak susuk menatap gw seakan memberikan sebuah pertanyaan siapkah gw untuk menerima apa yang akan gw saksikan dibalik pintu kamar yang tertutup rapat ini.

Dengan perlahan tangan pak sukuk membuka pintu dan melangkahkan kakinya kedalam kamar, sempat muncul keraguan didalam hati gw untuk melangkahkan diri kedalam kamar yang terlihat gelap karena gorden2 yang masih tertutup rapat…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 24

“tenang za.. tenang..”

“dimana indra dan mas dikin.. to.. dimanaaa?” tanya gw dengan nada meninggi penuh kecemasan, cengraman tangan gw berusaha mengguncang2 tubuh minto yang belum juga menjawab pertanyaan yang gw ajukan.

“mereka ada di kamar yang lain.. sebaiknya lu tenang dulu za.. istirahat dulu..” mendengar keterangan dari minto yang terdengar penuh keraguan, bayangan gw tentang hal hal yang buruk yang mungkin terjadi pada mas dikin dan indra seperti memenuhi pikiran ini, tanpa berpikir panjang segera gw bangkit dari tempat tidur untuk mencari keberadaan indra dan mas dikin, baru saja gw berdiri dan coba melangkah.. tatapan mata ini masih terasa nanar begitu juga dengan kaki gw yang masih terasa lemah untuk menahan bobot tubuh ini, melihat gw yang hampir terjerembab jatuh, dengan sigap minto dibantu beberapa pria yang masih berada dikamar, berusaha menahan tubuh gw terjatuh dan kembali merebahkan gw di tempat tidur…