Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 24

“tenang za.. tenang..”

“dimana indra dan mas dikin.. to.. dimanaaa?” tanya gw dengan nada meninggi penuh kecemasan, cengraman tangan gw berusaha mengguncang2 tubuh minto yang belum juga menjawab pertanyaan yang gw ajukan.

“mereka ada di kamar yang lain.. sebaiknya lu tenang dulu za.. istirahat dulu..” mendengar keterangan dari minto yang terdengar penuh keraguan, bayangan gw tentang hal hal yang buruk yang mungkin terjadi pada mas dikin dan indra seperti memenuhi pikiran ini, tanpa berpikir panjang segera gw bangkit dari tempat tidur untuk mencari keberadaan indra dan mas dikin, baru saja gw berdiri dan coba melangkah.. tatapan mata ini masih terasa nanar begitu juga dengan kaki gw yang masih terasa lemah untuk menahan bobot tubuh ini, melihat gw yang hampir terjerembab jatuh, dengan sigap minto dibantu beberapa pria yang masih berada dikamar, berusaha menahan tubuh gw terjatuh dan kembali merebahkan gw di tempat tidur…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 23

“lu yang pegang aja za.. gw percaya sama lu” jawab indra tanpa sedikitpun berusaha menyingkirkan kedua telapak tangannya dari wajahnya, akan tetapi terdengar sebuah nada keyakinan dalam dirinya, keyakinan akan perlindungan yang diberikan kujang/keris itu.

“sekarang kasih tau gw, apa yang lu lihat ndra?” tanya gw dengan setenang mungkin mencoba tidak terjangkiti rasa panik yang indra rasakan, mungkin andai indra tau gw sudah memberikan sebuah kebohongan tentang keberadaan kujang/keris tua itu, gw yakin indra akan memukul gw saat ini juga…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 22

Dengan sigap mas dikin menghentikan laju kendaraan dan berputar arah kembali menuju ke tempat kediaman mbah wodo.

“pak, kalau enggak salah ini jalannya kan” ucap mas dikin sambil menepikan kendaraannya, terlihat kerutan dikeningnya menandakan dia sedang mencoba mengingat kembali jalan yang tadi telah kami lalui, bergegas kami turun untuk memastikan bahwa ini memang jalannya.

“gimana ndra?” tanya gw sambil mencoba memperhatikan setiap detil tempat tersebut.

“betul za, ini memang jalannya” jawab indra sambil menunjuk jalan setapak dengan aspalnya yang rusak…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 21

Dengan penuh keraguan, gw ciduk air untuk guyuran terakhir ditubuh ini, masih berkecamuk perdebatan seru dihati ini, kenapa gw melakukan semua ini dengan segala resiko yang belum gw ketahui.. salahkah gw menempuh jalan ini hanya karena ingin memenuhi hasrat keingintahuan dan sebuah pembuktian bahwa hal yang ghoib itu memang benar adanya..

“dik reza..” terdengar suara mbah wodo, rupanya sesuai dengan janjinya, dia sudah berada dibilik ini ketika ritual mandi gw sudah selesai.

“untuk yang terakhir..” kini mbah wodo menyerahkan tiga buah kelopak bunga yang hampir seukuran sebuah telur, entah ini bunga apa.. yang pasti mbah wodo meminta gw untuk memakannya, rasa pahit yang gw rasakan membuat gw terasa sulit untuk menelan semua ini…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 20

Lama dia terdiam tanpa ada tanda tanda mau menjawab, gw sudah memberi isyarat kepada yang lain untuk bersiap2, hingga akhirnya mbah wodo mengucapkan sesuatu.

“tempat ini tempat pesugihan… ngalap berkah, selain itu kalian bisa menambah aura kecantikan dan ketampanan serta awet muda dengan segala daya pikatnya” mendengar keterangan dari mbah wodo, serentak kami saling berpandangan, dalam sorot mata takjub dan penuh ketidak percayaan.

“busettt.. ternyata benar dugaan gw, kalau hesti..” gw memberikan isyarat agar indra tidak meneruskan ucapannya, biar bagaimanapun orang yang berhadapan kami adalah orang pintar yang notabene adalah orang yang menuntun hesti melakukan semua ritual mistis ini, andai kami menghakimi hesti didepan mukanya, sama saja seperti kami memberikan tamparan di wajahnya, ingin rasanya gw mengucapkan kalimat sanggahan bahwa semua ini omong kosong tapi kembali lagi gw coba untuk mengurungkannya…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 19

Entah karena rasa lelah yang gw alami telah mengganggu pandangan mata ini, gw melihat pergerakan tangan mbah wodo yang semula terlihat cepat kini mulai melambat.. diantara pergerakan tangannya yang mulai melambat, wajah mbah wodo yang semula terlihat muda dengan pancaran pesonanya, kini perlahan mulai merubah bentuknya.. wajah itu.. wajah itu..

“ini enggak mungkin.. enggak mungkin” gw coba untuk mengerdipkan mata beberapa kali untuk meyakinkan pengelihatan ini, wajah mbah wodo terlihat beberapa kali mengalamai perubahan seiring pergerakan tangannya yang naik turun, kini wajah mbah wodo terlihat berubah menjadi wajah seorang pria tua dengan garis garis keriput di wajahnya, gw coba untuk mengingat kembali wajah yang begitu familiar dalam ingatan ini…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 18

“jadi bagaimana pak reza, kita lanjutkan atau enggak nih?” tanya mas dikin, gw mengerti dengan maksud pertanyaan mas dikin, tujuan pertama kami hingga akhirnya kami menginjakan kaki ditempat ini tidak lain karena rasa penasaran dengan apa yang dilakukan hesti ditempat ini, kepergian hesti tidak akan menyurutkan langkah kami untuk mengetahui tempat apa yang hesti datangi dan apa yang dilakukannya disana, andaikan memang dibalik kegelapan itu ada suatu rumah setidaknya minto dan yang lain bisa membersihkan diri dari kotoran dan menghilangkan bau yang semakin menusuk hidung.

“lanjut..” jawab gw mantap…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 17

“zaa.. yakin lu? kita sama sekali buta dengan tempat ini” ucap indra dengan suara bergetar entah karena disebabkan dinginnya malam atau karena tercekam rasa takut.

“mas dikin tolong turunin ransel saya” pinta gw kepada mas dikin, sambil meletakan tas pinggang yang gw bawa ke bawah kursi, gw tidak mau kujang/keris yang gw bawa ini akan menghambat perjalanan kami.

“itu ransel ngapain dibawa za? tinggal aja dimobil” tanya minto dengan penuh rasa keheranan melihat gw ikut serta membawa ransel…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 16

“za.. sebenarnya kami sudah dari jam 9 malam itu ada diluar pagar, tapi sesuatu menghentikan langkah kami”

“gw lihat seorang bapak tua diteras depan itu, dari cara berpakaiannya seperti pakaian yang ada di lukisan yang ada di dinding, semula gw pikir itu tamu atau mungkin kerabat dari seseorang diantara kita”

“lu lihat wajah orang itu ?”

“sangat samar za, terlihat bapak itu berjalan mondar mandir diteras seperti orang bingung, saat itu gw putuskan untuk mengajak minto membuka pintu pagar dan menghampiri bapak itu.. tapi..”

“tapi apa pak?” kini mas dikin menjadi ikut tergelitik rasa keingintahuannya…

Cerita Horror: Jeritan Malam Chapter 15

Tepukan ke arah kening untuk membinasakan nyamuk yang menghisap darah ini sepertinya menjadi puncak keputus asaan gw terhadap semua penantian ini.

“ini semua omong kosong mas, bodohnya kita melakukan semua ini” ucap gw sambil mencoba bangkit dari duduk yang hampir membuat keram kaki ini.

“sekarang kita bisa buktikan disini mas, disaat keberanian kita bisa mengalahkan rasa takut, semua hal yang berbau mistis itu cuma bualan, omong kosong”

“rasa takut yang membuat kita berimajinasi dan membentuk sosok2 aneh dan suara2 aneh itu” dengan bangganya gw mengucapkan alasan mengapa semua kejadian mistis itu bisa terjadi…